Selasa, 09 Oktober 2012

af
Manis itulah kata pertama yang terbesit di hati. Ya, bgitulah ktika prtama kali melihat wajahnya.
Perawakan yang imut, lucu dan mungil membuatku terpesona..
Kmudian langsung ku cari tau info tentang dirinya, dimulai dari kerjaan dan project yang wktu it dijalaninya sampai akhirnya ku dapatkan namanya.

Dari nama, sedikit kecewa tapi aku blm putus asa, kucari lagi info tentang biografinya yang membuat ku lebih ingin kenal dan bertemu dirinya.
Dia, ternyata AF (lahir di Jakarta, 9 Juli 1986; umur 26 tahun) adalah aktris Indonesia. Ia mulai dikenal luas setelah membintangi serial drama Angel's Diary bersama Dimas Aditya di TransTV.Alumni London School jurusan Marketing ini juga bekerja sebagai staf production assistant di Trans TV.

Dia merupakan anak dari pasangan Orang tua, Gustav Simperler (ayah) Lies Hartiningsih (ibu). Berawal dari tampilnya di salah satu tayangan FTV produksi Trans TV, Dia memasuki dunia hiburan tanah air Indonesia. Secara tidak sengaja, Angel, ditawari untuk bekerja di stasiun televisi tersebut. Kesempatan itu tidak ia sia-siakan, karena Angelica Faustina memang memiliki obsesi menjadi sutradara.

Film atau Sinetron  yang pernah Dia perankan adalah SUCI, DOAKU HARAPANKU dan JULIA JULEHA.Angel yang Merupakan Pejabat staf Production Assistant mendapatkan Kesempatan untuk membintangi serial ANGEL'S DIARY.

Tapi, aku kmdian mnjadi sdkt kecewa krena ternyata Dia telah memiliki hubngan spesial dengan seseorang.. Treeji (panggilan Rizki). Yah, wajarlah .. Motivasi tersendri bwt diriku untuk berusaha menjadi lebih baik.. karena ia lulusan of London School..

Posted on Selasa, Oktober 09, 2012 by AHMAD FIKRI

No comments

Rabu, 03 Oktober 2012

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Pada zaman Baginda Nabi Muhammad saw, ada seorang pemuda bermata biru, rambutnya merah, bidang dadanya lapang panjang,berpenampilan cukup tampan, kulitnya kemerah-merahan, wajahnya selalu melihat pada tempat sujudnya dan tangan kanannya menumpang pada tangan kirinya.
Pemuda ini tidak pernah lalai dari membaca al-Quran dan senantiasa menangis. Pakaiannya hanya dua helai saja, sudah terlalu lusuh untuk dipakai sehinggakan tidak ada orang yang menghiraukannya.

Beliau tidak dikenal oleh penduduk bumi akan tetapi sangat terkenal di langit. Pemuda ini, jika bersumpah demi Allah pasti terkabul.


Dia adalah Uwais al-Qarni. Beliau tidak dikenali dan miskin malah banyak orang yang suka mentertawakannya, mengejek-ejeknya, dan menuduhnya sebagai pencuri serta bermacam lagi penghinaan dilemparkan kepadanya.


Pemuda dari Yaman ini telah lama menjadi yatim, tidak mempunyai saudara mara kecuali hanya ibunya yang telah tua dan lumpuh. Untuk menyara kehidupan sehari-hari, Uwais bekerja sebagai penggembala kambing.


Upah yang diterimanya hanya cukup untuk kehidupan harian bersama ibunya.Jika ada uang lebihan, beliau akan membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti keadaannya. Walaupun dalam keadaan serba payah, beliau tidak pernah lalai dalam mengerjakan ibadahnya, sedikit pun tidak berkurang.


Sepanjang hidupnya, beliau melakukan puasa di siang hari dan bermunajat di malam harinya. Uwais al-Qarni telah memeluk Islam pada masa negeri Yaman mendengar seruan Nabi Muhammad saw yang telah mengetuk pintu hati mereka untuk menyembah Allah, Tuhan Yang Maha Esa, yang tidak ada sekutu bagi-Nya.


Peraturan-peraturan yang terdapat di dalam agama Islam sangat menarik hati Uwais dan apabila seruan Islam datang di negeri Yaman, beliau segera memeluknya. Banyak rekan-rekannya yang telah memeluk Islam, pergi ke Madinah untuk mendengar secara langsung dakwah Nabi Muhammad saw.

Hati Uwais juga meronta-ronta untuk ke Madinah bertemu kekasih Allah, penghulu para Nabi tetapi beliau tidak mampu karena tidak mempunyai bekal yang cukup untuk sampai kesana. Apa lagi beliau perlu menjaga ibunya. Jika beliau pergi, siapa pula yang akan melihat ibunya.


Dikisahkan ketika terjadi perang Uhud, Rasulullah saw mengalami cidera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya.


Berita ini akhirnya sampai kepada Uwais. Lalu ia segera memukul giginya dengan batu hingga patah. Hal tersebut dilakukan sebagai bukti kecintaannya kepada baginda saw, sekalipun beliau belum pernah melihat Rasulullah saw.

Posted on Rabu, Oktober 03, 2012 by AHMAD FIKRI

No comments