Hari itu Kamis, 12 Juli 2012. Kegiatan awal outbond pun
dimulai. Jam menunjukkan pukul 01.00 siang hari itu. Semua mahasiswa alih
jenjang d4 itb-seamolec berkumpul di sebuah ruangan di lantai 2 gedung seamolec
yang berada di bagian belakang Universitas Terbuka. Saya bersama sahabat saya
berjalan tergesa-gesa menuju ke sana. Saya selalu di belakang. Tapi, hari itu
saya mencoba untuk mengikutinya dan bergerak lebih cepat. Di sini di tempat
baru ini saya bertekad untuk membuang sifat dan karakter asli saya selama ini,
“ELEK”. 4 kata tapi penuh makna yang bisa menimbulkan multi efek kepada diri
saya pribadi tentunya.
Di jalan, kami bertemu dengan 2 orang, ternyata mereka juga
sama berjalan menuju gedung seamolec untuk mengikuti acara outbond. Di situ
kami berkenalan, satu dari Indramayu dan seorang lagi dari Bali. Di sinilah
tempat di mana selain saya bisa menuntut ilmu saya juga bertemu dengan
mahasiswa-mahasiswa unggulan dari berbagai universitas dan politeknik di
Indonesia. Sungguh sangat luar biasa bisa berada di sini. Itulah yang saya
rasakan saat itu ketika kami berempat masuk ke dalam gedung. Kegiatan pertama
adalah makan siang bersama. Telah banyak mahasiswa yang datang ke sana. Saya
pun menyusul, bersegera untuk mengambil snack yang telah disediakan. Kami makan
bersama di sana, di lantai satu gedung seamolec. Suasana kekeluargaan sangat
terasa walaupun sebagian besar wajah masih belum saya kenali.
Selesai makan, saya beserta para peserta lain diajak menuju
ke atas untuk segera mengikuti kegiatan outbond. Di sini acara dibuka langsung
oleh pak Puty. Kata sambutan diberikan oleh beliau selama kurang lebih 15
menit. Setelah sesi kata sambutan, acara dilanjutkan dengan pembicara pak Stanley. Secara garis besar
kegiatan outbond hari pertama dilakukan di dalam ruangan (indoor). Terlebih
dahulu, kami diberikan sebuah kaos bertuliskan seamolec-itb dan sebuah ikat
kepala berwarna biru untuk langsung dipakai. Setelah sebelumnya menggeser meja
dan kursi ke pinggir ruangan, kami pun mengganti dan memakai pakaian tadi. Di
antara kegiatan yang dilakukan adalah permainan berupa games, quiz, serta tes
pengetahuan secara umum.
Selain itu, kami juga disuguhi dengan beberapa video yang
isinya sungguh bermakna dan mempunyai arti tersirat yang sangat penting. Saya
pribadi seorang pendiam. Karakter orang pendiam biasanya lebih serius. Oleh
karena itu, sesi pemutaran video ini yang sangat terkenang dan terngiang di
dalam benak nantinya. Bagaimana perjuangan seorang IBU. Sosok ibu sungguh tidak
asing lagi bagi kita. IBU merupakan seorang yang bagi saya mempunyai fungsi
merangkap. IBU adalah sahabat, ibu juga merupakan sosok Pahlawan. Kepahlawanan
seorang ibu telah ia tunjukkan dan berikan kepada kita sang anak ketika kita masih
berada di dalam kandungan. Ibu selalu berpikir dan memikirkan kita ketika kita
tidak memikirkannya. Ibu merupakan segalanya. Ibu dan Ayah adalah orang
sangat-sangat berjasa dan tidak tergantikan jasa-jasa beliau, mereka berdua.
Di dalam kegiatan outbond itu, video yang diputar adalah
video berdurasi pendek tentang perjuangan seorang anak yang mempunyai
kekurangan fisik sejak lahir. Tapi, berkat kasih sayang sang Ibu dan didikan
dari beliau, sang Anak tumbuh besar dengan semangat juang dan rasa lapang dada.
Selain itu, tersirat juga sebuah pesan penting, yakni kesungguhan hati,
keteguhan jiwa dan rasa lapang dada yang ditunjukkan oleh orang-orang yang
tidak seberuntung orang kebanyakan. Tapi, ketabahan, semangat mereka yang
dengan lapang dada menerima dan bersyukur serta berjuang membuat mereka sama
bahkan lebih baik dari orang-orang normal kebanyakan.
Selain itu, games-games dilakukan dan kami dibagi menjadi
beberapa kelompok. Kelompok tersebut antara lain adalah kuda, kerbau, matahari
dan harimau. Saya berada di grup heboh, walaupun saya sendiri orangnya pasif
dan kurang kreatif, tapi saya berusaha menyesuaikan diri. Permainan terus
bergulir dan kelompok kerbau mendapatkan banyak bintang sebagai tanda
bonus/nilai dari games yang berhasil dimenangkan. Setelah menjalani banyak
games di dalam ruangan di lantai 2 gedung seamolec. Kegiatan dilanjutkan ke
luar gedung tepatnya di depan gedung seamolec.
Api unggun disiapkan, acara penutupan dengan api unggun pun
dimulai. Sebelumnya kami membuat sebuah lingkaran besar dan bermain suatu
games. Permainan ini melatih kita untuk selalu fokus dan konsentrasi. Dibacakan
satu cerita, lalu di dalam cerita tersebut ada sata atau beberapa kata yang
harus kita hindari dengan melepaskan tangan kita yang sebelumnya berada di atas
telapak tangan peserta lainnya. Jika tangan kita tertangkap maka kita akan
diberikan hukuman yakni berupa sit up, push up atau pun hukuman lainnya.
Alhmdulillah, saya terhindar dari hukuman tersebut artinya saya tidak pernah
tertangkap.
Setelah beberapa games dilakukan, api unggun pun dinyalakan
oleh salah satu peserta yang berulang tahun di hari sebelumnya. Tanggal lahir
itu diketahui dari surat yang telah dibuat sebelumnya di kegiatan yang
dilakukan di lantai 2. Seluruh peserta disuruh menulis nama, alamat dan tanggal
lahir dengan tangan kiri. Peserta tersebut menyalakan api unggun melalui
beberapa kali kesempatan. Api unggun pun nyala. Pak stanley memberikan
pengarahan panjang kepada kami tentang pentingnya perubahan ke arah yang lebih
baik. Selanjutnya, secara simbolik kami disuruh mengambil benda yang bisa
dibakar. Kami pun satu per satu mengambil sehelai daun dari pohon di sekitar
untuk dibakar. ‘Jadi, klo ada hp atau dompet di tangan, silahkan bakar dan
masukkan ke dalam api unggun’. Sentak para peserta tertawa geli dengan candaan yang
dilakukan pak stanley.
Akhirnya para peserta mulai membakar daun-daun tersebut
secara simbolik sebagai tanda bahwa ke depannya nanti sifat-sifat dan karakter
buruk akan dibuang bersamaan dengan dibakarnya daun tersebut. Tidak sampai di
situ, para peserta juga disuruh maju berkelompok untuk membelakangi api unggun
dengan jarak yang cukup dekat untuk memaknai apa yang disampaikan dan
ditekankan oleh pak Stanley tentang perubahan sikap itu. Setelah semua itu
selesai, pak Stanley pun menutup kegiatan panjang di hari pertama dengan
beberapa lagu yang dinyanyikan bersama. Lagu terfavorit yang dibawakannya
adalah lagu legendaris dengan judul ‘pernah ada’. :D
Kegiatan outbond di hari pertama selesai, para peserta pun
pulang secara bersama-sama menuju rumah kosan masing-masing yang rata-rata
berada di belakang Universitas Sriwijaya tepatnya di jalan merica. Hidup
merica!! Sebelum keluar dari UT, saya sempet mampir ke atm untuk melakukan
penarikan tunai. Saya tarik waktu itu sekitar 300 ribu, setelah sempat menunggu
cukup lama, ternyata uang keluar tapi kartu pun tak kunjung keluar/tertelan.
Astagfirullah, musibah!!
Setelah kejadian itu, saya memutuskan untuk izin di hari
kedua. Saya mau lapor dulu ke bank. Kebetulan rekening yang saya buka adalah
bank mandiri. Keesokan harinya, saya langsung mencari bank mandiri terdekat.
Saya lakukan pengaduan, harapan saya bisa dibantu untuk pake kartu yang baru di
sini. Tapi, customer servicenya gk nyanggupin. Katanya, saya harus bawa minimal
buku tabungan dan ktp. Saya akhirnya dengan tangan kosong. Rekening tabungan
akhirnya saya tutup sementara demi keamanan.
Saya pulang, cuci baju lanjut ke UT. Tapi, kegiatan telah
berlangsung cukup lama saya memutuskan untuk tidak ikut dan hanya sekedar
melihat mereka bermain dari kejauhan. Saya tidak sendiri, kebetulan ada satu
orang teman, yang malah gk ikut outbond dari hari pertama karena emang dia gk
tahu ada kegiatan tersebut dan kesibukannya sekarang.
Sebelum jumat kami pun kembali, setelah sempat melihat
kegiatan outbond di danau belakang. Kami makan siang di depan komplek UT
samping masjid. Saya pulang duluan, kemudian mengganti baju. Jumat pertama saya
solat di masjid di bagian samping dari jalan merica bertemu dengan beberapa
mahasiswa seamolec dari daerah lain.
Selepas jumat, saya baru mengikuti kegiatan outbond. Kegiatan
di siang hari itu adalah menjual buku yang dibuat dengan isi materi tentang
animasi (penggunaan aplikas blender). Uang yang dikumpulkan secara keseluruhan
di hari itu cukup banyak walaupun saya belum bisa ikut memberikan kontribusi.
Saya tetap berusaha. Acara outbond di hari kedua ini kemudian ditutup di lantai
2 gedung seamolec oleh pak Stanley dengan pesan dan nasehat-nasehat yang terus
diberikannya kepada kami. Beberapa lagu pun dinyanyikan dilanjutkan dengan
pengumuman sedikit dari kak timin tentang tugas yang harus kami kerjakan.
0 comments:
Posting Komentar